yang dilakukan seorang psikolog
muda menunjukkan bahwa ada
korelasi antara Facebook dengan
narsisme pada remaja.
Survei yang dilakukan dengan
melibatkan 100 mahasiwa
menunjukkan bahwa anak muda
dengan kepribadian narsistik di
Facebook cenderung lebih
mempromosikan kemenarikan
fisik dirinya, dibandingkan berbagi
kenangan dengan teman. Padahal
hal itu seharusnya yang
merupakan tujuan utama dari
Facebook. Demikian seperti
dikutip dari Mashable, Sabtu
(28/8/2010).
"Untuk beberapa orang yang
narsis, Facebook menawarkan
sebuah gerbang untuk ratusan
hubungan emosional. Yang paling
penting dari penelitian ini, situs
jejaring sosial membolehkan para
penggunanya untuk
mengendalikan bagaimana
mereka bisa berpura-pura agar
bisa diterima oleh pengguna
lainnya," kata Soraya Mehdizadeh,
seorang psikolog muda dari
Department of Psychology, York
University, Toronto, Canada.
Menurut Mehdizadeh,
kenarsistikan seseorang bisa
dilihat dari seberapa seringnya
mereka memakai Facebook dan
meng-update status mereka. Hasil
dari survei tersebut
menunjukkan, korelasi antara
narsismedengan Facebook bisa
dilihat di menu-menu macam
seperti Main Photo, View Photos,
Status Updates dan Notes. Orang-
orang dengan nilai tinggi di survei
ini, yang lebih sering
menghabiskan waktu di
Facebook, terbukti memiliki sifat
yang narsistik. Kaum narsistik pria
lebih ke promosi diri mereka di
menu "About Me".
"Sementara kaum narsistik wanita
memiliki kecenderungan untuk
menggunakan foto-foto untuk
mempromosikan diri mereka."
tandas Mehdizadeh.
0 commen:
Post a Comment